Rabu, 01 November 2017

Secangkir Teh Hangat, Semanis Madu



"Secangkir Teh Hangat, Semanis Madu "




Pagi yang dingin ini, seperti biasa.. secangkir teh madu hangat itu menyambut ku..
Uap yang mengepul diatasnya melambaikan kehangatan yang tiada terkira..
Tapi ternyata ada yang berbeda ketika tangan ku menyentuh sudut cangkirnya..

Kehangatan yang melebihi biasanya.
Ku nikmati sentuhan jemari ku di dinding luar cangkir..
Mata ku masih terpaku memandang jelas ke dalam dasar cangkir..
Apa yang terjadi?

Tapi ku menemukan jawabannya di sudut hatiku..
Secangkir teh ini memang biasa ku nikmati setiap mengawali hari..
Kepenatan, keengganan dan perasaan negatif sedikit berkurang..
Karena ku mau menikmati hari dengan senyuman bahagia..

Tak ku sangka, pagi ini secangkir teh ini menguatkan ku..
Padahal hampir saja ku hentikan rasa ini, karena tak percaya lagi pada secangkir minuman berwarna gelap ini..

Ternyata kehadirannya kini dikuatkan dengan senyum pemberinya yang lama ku rindu..
Senyum dan secangkir teh manis hangat adalah kombinasi yang cantik..

Hati ku tak hanya berbunga, tapi juga berwarna..
Derai tawa yang ku cari selama ini ada padanya..

Barisan gigi yang rapi ditambah satu gigi yang memaksa tumbuh..
Ku sebut itu gingsul termanis, dan semakin manis saat meminum secangkir teh yang diseduhnya..

Aku terpesona dengan rasa ini, dia jadi jawaban air mata ku kemarin..
Meyakinkan ku memang pantas menggenggamnya sebagai bintang biru..
Tak sekedar memandangnya dari kejauhan dan dalam sepi..
Ku bisa menari di tiap pijakan kaki ku karenanya..

Saat mengingat secangkir teh itu aku merasa cantik..
Semakin ku pandangi, semakin manis dan hangat..
Aku menikmati tanpa ketagihan, karena dia tahu kapan harus memaniskan kapan harus menghangatkan..
Dia pesona di antara gemintang yang tersenyum memandang saat bercengkrama dan tertawa..

Di balik pepohonan kembar, kita menembus malam..
Karena enggan beranjak dari rinai bahagia ini..
Aku hanya ingin duduk menengahi kerlip bintang..
Menyulam bersama nyanyian alam dan tarian detik..
Cukup duduk disamping ku, kita kembali saling memintal pinta pada sang Maha..
Merangkai mimpi bersama, bunga surga yang indahnya menembus cakrawala dan wangi ke dalam sukma..

Hatiku hanya ingin terjaga untuk secangkir teh manis hangat yang selalu menjaga manis dan hangatnya untuk kebaikan..
Terima kasih telah memaniskan dan menghangatkan hati ku yang nyaris dingin..
Secangkir teh hangat, semanis madu di sudut kamar...


-Nursa'v3-



Share:

0 komentar:

Posting Komentar